Kamis, 24 November 2016

Cerita mahasiswi Geodesi

Jadi mahasiswi Geodesi itu....nggak mudah, kami harus selalu berkelut dengan tugas tugas yang setiap hari membanjiri. begadang semalaman untuk mengerjakan tugas adalah makanan kami setiap hari bahkan kami tidak sempat berdandan seperti cewek cewek dijurusan lain. kami sering berpanas panasan dibwah terik matahari demi untuk mencari data titik koordianat melalui pengukuran di lapangan. Kami bahkan selalu membawa payung pada saat pengukuran, tapi payung itu bukan untuk kami melainakan untuk memayungi alat yang kami gunakan untuk pengukuran. Teodolit, Total station, Waterpass, statif adalah teman kami setiap kali kami melakukan pengukuran. setelah ngukur kami harus mengolah data hasil pengukuran dan jika data hasil pengukuran kita memiliki kesalahan yang lebih besar dari pada toleransi pengukuran kami harus mengulang kembali pengukuran tersebut hingga kami mendapatkan data yang megandung kesalahan sangat kecil dan kemudian kami mengolanya menjadi data titik koordinat yang berjumlah bisa sampai ribuan titik yang memuat data x,y,z. dan kami plot menjadi peta. kadang dari ribuan data ada data yang melenceng jauh dari data data yang lain, disitulah tantangan bagi kami. kami harus mencari sumber kesalahan dari data tersebut yang berasal dari data data lain yang sangat banyak. dari sekian banyak masalah yang kami hadapi disini kami sadar bahwa masalah masalah tersebutlah yang membuat kami menjadi wania yag tangguh, tahan banting, tidak manja dan tidak cengeng. dan dari masalah masalah tersebut hubungan pertemanan diantara kami semakin erat karena kami terbiasa bekerja dalam team, bekerja bersama, menghadapi setiapkesulitan bersama, menjalani setiap masalah bersama. tak heran jika kalian melihat anak anak geodesi memiliki jiwa korsa yang tinggi. 
Begitulah rasanya jadi mahasiswi Geodesi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar